Senin, 23 Januari 2012

jual beli menurut islam


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً ﴿٢٩﴾
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS al-Nisaa’/4: 29 )
IFTITAH
Rasulullah menginginkan umatnya “kuat”, dalam pengertian yang luas, di antaranya adalah kuat di bidang ekonomi. Ekonomi yang kuat berarti memilki alat pemenuh kebutuhan dalam hidup. Umat Islam menjadi kuat bila umatnya juga kuat dalam ekonomi. Dalam hal ini umat islam dianjurkan mencari reziki yang dikaruniakan oleh Allah dimanapun berada. Perlu diketahui, bahwa harta benda yang dimiliki harus dengan cara yang halal dalam mencarinya. Setelah mendapatkan harta, ada hal yan perlu diketahui oleh umat Islam bahwa harta kekayaan itu di samping untuk dirinya, keluarganya juga untuk orang lain. Artinya ada sebagaian hak yang harus ditasyarufkan untuk fakir miskin, orang lanjut usia dan sebagainya.   

Maka kita harus giat bekerja untuk mencari karunia Allah SWT. Karena malas bekerja bukan ajaran Rasulullah yang disyari’atkan dalam agama Islam. Kerja keras yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih baik, dibandingkan dengan orang-orang yang malas bekerja. Adapun cara memiliki harta dengan berbagai macam cara sebagaimana dalam pembahasan berikut ini.
Rounded Rectangle: A. KEPEMILIKAN (MILKIYAH)

 







images27
1.      Pengertian Milkiyah

Milkiyah menurut bahasa berasal dari kata (مِلْْكٌ) artinya sesuatu yang berada dalam kekuasaannya, sedang milkiyah  menurut istilah adalah suatu harta atau barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh seseorang untuk dimanfaatkan dan dibenarkan  untuk dipindahkan penguasaannya kepada orang lain.


$ygƒr'¯»tƒ ÓÉ<¨Z9$# !$¯RÎ) $oYù=n=ômr& y7s9 y7y_ºurør& ûÓÉL»©9$# |MøŠs?#uä  Æèduqã_é& $tBur ôMs3n=tB y7ãYÏJtƒ !$£JÏB uä!$sùr& ª!$# šøn=tã   (الاَحزا ب : 50)
 “Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu“(QS. Al Ahzab : 50)

Menjaga dan mempertahankan hak milik hukumnya wajib, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

مَنْ قُتِلَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَشَهِيْدٌ. وَمَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَشَهِيْدٌ. وَمَنْ قُتِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ ومَنْ قُتِلَ دُوْنَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ (رواه البخارى ومسلم)                                                       
“ Siapa yang gugur dalam mempertahankan hartanya ia syahid, siapa yang gugur dalam mempertahankan darahnya ia syahid, siapa yang gugur dalam mempertahankan agamanya ia syahid, siapa yang gugur dalam mempertahankan keluarganya ia syahid “(HR. Bukhari dan Muslim).

2.      Sebab-sebab Kepemilikan
Harta benda atau barang dan jasa dalam Islam harus jelas status kepemilikannya, karena dalam kepemilikan itu terdapat hak-hak dan kewajiban terhadap barang atau jasa, misalnya kewajiban zakat itu apabila barang dan jasa itu telah menjadi miliknya dalam waktu tertentu. Kejelasan status kepemilikan dapat dilihat melalui sebab-sebab berikut:
a.    Barang atau harta itu belum ada pemiliknya secara sah (Ihrazul Mubahat). Contohnya : Ikan di sungai, ikan di laut, hewan buruan, Burung-burung di alam bebas, air hujan dan lain-lain.
b.    Barang atau harta itu dimiliki karena melalui akad (bil Uqud), contohnya : lewat jual beli, hutang piutang, sewa menyewa, hibah atau pemberian dan lain-lain.
c.    Barang atau harta itu dimiliki karena warisan (bil Khalafiyah), contohnya : mendapat bagian harta pusaka dari orang tua, mendapat barang dari wasiat ahli waris.
d.   Harta atau barang yang didapat dari perkembang biakan ( minal mamluk). Contohnya : Telur dari ayam yang dimiliki, anak sapi dari sapi yang dimiliki dan lain-lain.

3.      Macam-macam Kepemilikan
Kepemilikan terhadap suatu harta ada tiga macam, yaitu :
a.  Kepemilikan penuh (milk-taam), yaitu penguasaan dan pemanfaatan terhadap benda atau harta yang dimiliki secara bebas dan dibenarkan secara hukum.
b.  Kepemilikan materi, yaitu kepemilikan seseorang terhadap benda atau barang terbatas kepada penguasaan materinya saja.
c.  Kepemilikan manfaat, yaitu kepemilikan seseorang terhadap benda atau barang terbatas kepada pemanfaatannya saja, tidak dibenarkan secara hukum untuk menguasai harta itu.

Menurut Dr. Husain Abdullah kepemilikan dapat dibedakan menjadi :
a.        Kepemilikan pribadi (Individu), yaitu suatu harta yang dimiliki seseorang atau kelompok, namun bukan untuk umum, Contohnya: Rumah, Mobil, Sawah dan lain-lain.
b.        Kepemilikan publik (umum), yaitu harta yang dimiliki oleh banyak orang. Contohnya: Jalan Raya, laut, lapangan Olah Raga dan lain-lain.
c.        Kepemilikan Negara
Contohnya: Gedung Sekolah Negeri, Gedung Pemerintahan, Hutan dan lain-lain.

4.      Ihrazul Mubahat dan Khalafiyah
a. Ihrazul Mubahat
1). Pengertian Ihrazul Mubahat (Barang bebas), maksudnya adalah bolehnya seseorang memiliki harta yang tidak bertuan (belum dimiliki oleh seseorang atau kelompok).
    2). Syarat Ihrazul Mubahat
          Syarat untuk terpenuhinya ihrazul mubahat adalah sebagai berikut :
a. Benda atau harta yang ditemukan itu belum ada yang memilikinya.
b. Benda atau harta yang ditemukan itu memang dimaksudkan untuk dimilikinya.
  Contohnya : burung yang menyasar dan masuk kerumah.

            b. Khalafiyah  (خَلَفِيَة)
                1). Pengertian Khalafiyah
Khalafiyah adalah bertempatnya seseorang atau sesuatu yang baru ditempat yang lama yang sudah tidak ada dalam berbagai macam hak.
     2). Macam-macam Khalafiyah
a)      Khalafiyah Syakhsyun ’an syakhsyin(شَخْشٌ عَنْ شَخْشٍ) (seseorang terhadap seseorang)
adalah kepemilikan suatu harta dari harta yang ditinggalkan oleh pewarisnya, sebatas memiliki harta bukan mewarisi hutang si pewaris.

b)      Khalafiyah syai’un ‘an syai’in  (شَيْءٌ عَنْ شَيْءٍ)(sesuatu terhadap sesuatu)
Adalah kewajiban seseorang untuk mengganti harta / barang milik orang lain yang dipinjam karena rusak atau hilang sesuai harga dari barang tersebut.

5.      Ihyaul Mawat  (إحيا الموات)
a.    Pengertian Ihyaul Mawat
Ihyaul Mawat  ialah upaya untuk membuka lahan baru atas tanah yang belum ada pemiliknya. Misalnya, membuka hutan untuk lahan pertanian, menghidupkan lahan tandus menjadi produktif yang berasal dari rawa-rawa yang tidak produktif atau tanah tandus lainnya agar menjadi produktif.

b.   Hukum Ihyaul Mawat
                        Menghidupkan lahan yang mati hukumnya boleh (mubah) berdasarkan hadits
                Rasulullah SAW, sebagai berikut :
            مَنْ اَحْيَاأَرْضًا مَيِتَةً فَهِيَ لَهُ وَلَيْسَ لِحِرْقٍ ظَا لِمٍ حَقٌ (رواه ابوداودوالنس ئى والترمدى)    
“Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi haknya, orang yang mengalirkan air dengan dzalim tidak mempunyai haknya”(HR. Abu Daud, An-Nasa’i dan Tirmidzi).

            c. Syarat membuka lahan baru
1). Tanah yang dibuka itu cukup hanya untuk keperluannya saja, apabila lebih orang lain boleh mengambil sisanya.
2). Ada kesanggupan dan cukup alat untuk meneruskanya, bukan semata-mata sekedar untuk menguasai tanahnya saja.

            d. Hikmah Ihyaul Mawat
                1). Mendorong manusia untuk bekerja keras dalam mencari rezeki.
2). Munculnya rasa kemandirian dan percaya diri bahwa di dalam jagad raya ini terdapat potensi alam yang dapat dikembangkan untuk kemaslahatan hidup.
3). Termanfaatkannya potensi alam sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas kemampuan manusia dalam bidang IPTEK.

6.      Hikmah Kepemilikan
Ada beberapa hikmah disyari’atkannya kepemilikan dalam Islam, antara lain :
            a. Terciptanya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat.
            b. Terlindunginya hak-hak individu secara baik.
            c. Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap fasilitas-fasilitas umum.
            d. Timbulnya rasa kepedulian sosial yang semakin tinggi.
Rounded Rectangle: B. AKAD

 




1.      Pengertian dan Dasar Hukum Akad
Akad menurut bahasa artinya ikatan atau persetujuan, sedangkan menurut istilah akad adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang (yang menyerahkan) dengan orang lain (yang menerima) untuk pelaksanaan suatu perbuatan. Contohnya : akad jual beli, akad sewa menyewa, akad pernikahan.
Dasar hukum dilakukannya akad adalah :

                  يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوا أَوْفُوْابِالعُقُودِ                                                 
            Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu” (QS. Al Maidah : 1).

Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa melakukan isi perjanjian atau akad itu hukumnya wajib.

2.      Rukun akad dan Syarat akad
Adapun rukun akad adalah :
a. Dua orang atau lebih yang melakukan akad (transaksi) disebut Aqidain.
b. Sighat (Ijab dan Qabul).
c. Ma’qud ‘alaih (sesuatu yang diakadkan).

            Sementara itu syarat akad adalah sebagai berikut :
a.       Syarat orang yang bertransaksi antara lain : berakal, baligh, mumayis dan orang yang dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad
b.      Syarat barang yang diakadkan antara lain : bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad dan barang itu diketahui keberadaannya.
c.       Syarat sighat: dilakukan dalam satu majlis, ijab dan qabul harus ucapan yang bersambung, ijab dan qabul merupakan pemindahan hak dan tanggung jawab.

3.      Macam-macam Akad
Ada beberapa macam akad, antara lain:
a.     Akad lisan, yaitu akad yang dilakukan dengan cara pengucapan lisan.
b.    Akad tulisan, yaitu akad yang dilakukan secara tertulis, seperti perjanjian pada kertas  bersegel atau akad yang melalui akta notaris.
c.     Akad perantara utusan (wakil), yaitu akad yang dilakukan dengan melalui utusan atau wakil kepada orang lain agar bertindak atas nama pemberi mandate
d.    Akad isyarat, yaitu akad yang dilakukan dengan isyarat atau kode tertentu.
e.     Akad Ta’athi (saling memberikan), akad yang sudah berjalan secara umum. Contoh: beli makan di warung, harga dan pembayaran dihitung pembeli tanpa tawar menawar.

4.      Hikmah Akad
Ada beberapa hikmah dengan disyariatkannya akad dalam muamalah, antara lain:
a. Munculnya pertanggung jawaban moral dan material.
b. Timbulnya rasa ketentraman dan kepuasan dari kedua belah pihak.
c. Terhindarnya perselisihan dari kedua belah pihak.
d. Terhindar dari pemilikan harta secara tidak sah.
e. Status kepemilikan terhadap harta menjadi jelas.

 




I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar diantara huruf  a, b, c, d  atau e !

1.      Hukum kepemilikan dalam Islam adalah …
a.       sunah
b.      jaiz
c.       wajib
d.      haram
e.       makruh
2.      Orang yang mempertahankan hak milik lalu meninggal dunia maka ia dikategorikan mati …
a.       sebagai orang bertaqwa
b.      sebagai orang mukhlis
c.       sebagai orang syahid
d.      sebagai orang baik
e.       sebagai pahlawan
3.      Kata milkiyah ( مِلْكِيَّة ) adalah berasal dari kata ( مَلَكَ – يَمْلِكُ - مِلْكٌ ) yang artinya …
a.       sesuatu yang bisa dimiliki
b.      sesuatu kepemilikan yang sah
c.       sesuatu kekuasaan
d.      orang yang memiliki wewenang
e.       sesuatu yang berada dalam kekuasaannya
4.      Islam sangat menghargai kepemilikan individu asal memperolehnya dengan cara-cara yang islami dan mempertahankan kepemilikan dari segala bentuk kejahatan hukumnya adalah …
a.       wajib
b.      mubah
c.       sunah
d.      makruh
e.       jaiz
5.      Suatu harta atau barang yang secara hukum dapat dimiliki dan dibenarkan untuk dipindahkan penguasaannya kepada orang lain, adalah definisi dari …
a.       hiwalah
b.      ji’alah
c.       milkiyah
d.      kafalah
e.       rihanah
6.      Dari segi hukum ihyaul mawat adalah …
a.       sunah
b.      jaiz
c.       wajib
d.      haram
e.       makruh
7.      Hadits dibawah ini menjelaskan orang yang mempertahankan darahnya adalah syahid yaitu...
a.       مَنْ قُتِلَ دُوْنَ مَا لِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
b.      مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
c.       مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِدٌ
d.      مَنْ قُتِلَ دُوْنَ اَهْلِهِ فَهُوَشَهِيْدٌ
e.       مَنْ وَجَدَ عَيْنِ مَالِهِ عِنْدَرَجُلٍ فَهُوَ اَحَقُّ بِهِ
8.      Para nelayan sah mengambil ikan di laut, hal ini karena ikan di laut dikategorikan …
a.       Diwariskan kepada nelayan
b.      Harta tersebut bersifat umum
c.       Adanya ijin melaut
d.      Harta tersebut termasuk pembiakan para nelayan
e.       Harta temuan
9.      Secara etimologi (bahasa) akad artinya …
a.       ikatan
b.      persetujuan
c.       perjanjian
d.      hubungan
e.       a dan b benar
10.  Dan jika orang yang melakukan akad adalah bisu, maka ia boleh melakukan akad lewat …
a.       tulisan
b.      isyarat
c.       lisan
d.      utusan
e.       a dan b benar
11.  Hukum menepati akad adalah …
a.       makruh
b.      wajib
c.       sunnah
d.      mubah
e.       haram
12.  Hadits dibawah ini menjelaskan orang yang mempertahankan hartanya adalah syahid, yaitu...
a.       مَنْ قتِلَ دُوْنَ مَا لِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
b.       مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
c.       مَنْ قُنِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِدٌٌ
d.      مَنْ قُتِلَ دُوْنَ اَهْلِهِ فَهُوَشَهِيْدٌ
e.       مَنْ وَجَدَ عَيْنِ مَالِهِ عِنْدَرَجُلٍ فَهُوَ اَحَقُّ بِهِ       
13.    Hadits dibawah ini menjelaskan orang yang mempertahankan agamanya adalah syahid, yaitu
a.       مَنْ قتِلَ دُوْنَ مَا لِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
b.       مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
c.       مَنْ قُنِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِدٌ
d.      مَنْ قُتِلَ دُوْنَ اَهْلِهِ فَهُوَشَهِيْدٌ
e.       مَنْ وَجَدَ عَيْنِ مَالِهِ عِنْدَرَجُلٍ فَهُوَ اَحَقُّ بِه     
14.  Hadits dibawah ini menjelaskan orang yang mempertahankan keluarganya adalah syahid, yaitu …
a.       مَنْ قتِلَ دُوْنَ مَا لِهِ فَهُوَ شَهِيْد
b.       مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
c.       مَنْ قُنِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِدٌ
d.      مَنْ قُتِلَ دُوْنَ اَهْلِهِ فَهُوَشَهِيْدٌ
e.       مَنْ وَجَدَ عَيْنِ مَالِهِ عِنْدَرَجُلٍ فَهُوَ اَحَقُّ بِه  
15.  Perbedaan tempat yang jauh menyebabkan dibolehkannya melaksanakan akad melalui …
a.       lisan
b.      utusan
c.       tulisan
d.      isyarat
e.       semua benar
16.  Si Ana telah sah membeli mobil dari Robby. Kepemilikan Ana terhadap mobil milik Robby adalah …
a.       adanya akad jual beli
b.      mobil termasuk barang yang boleh diperjual belikan
c.       mobil termasuk barang yang umum
d.      adanya keinginan memiliki
e.       adanya kerelaan di Robby
17.  Pak Jali telah membeli perahu dan menggunakan perahu tersebut untuk melaut. Kepemilikan Pak Jali terhadap perahu tersebut adalah …
a.        kepemilikan materi
b.        kepemilikan manfaat
c.        kepemilikan penuh
d.       kepemilikan kolektif
e.        kepemilikan sementara
18.  Pak Hamid mempunyai 2 hektar sawah namun sawah tersebut diserahkan kepada orang lain. Kepemilikan Pak Hamid terhadap sawah adalah dikategorikan kepemilikan …
a.       Penuh
b.      Manfaat
c.       Materi
d.      Sementara
e.       aktif
19.  Dibawah ini manakah yang bukan syarat barang yang diakadkan …
a.       bersihnya barang
b.      dapat dimanfaatkan
c.       milik orang yang melakukan akad
d.      barangnya tidak ada ditangan
e.       mampu menyerahkannya
20.  Hukum akad yang dilakukan anak kecil yang belum mampu membedakan baik dan buruk adalah …
a.       makruh
b.      jaiz
c.       tidak sah
d.      sah
e.       mubah
21.  Ayat dibawah ini adalah menjadi dalil atas hukum …
يَآاَيُهَاالَّذِيْنَ أَمَنُوْا أَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِ   
a.       menepati akad
b.      menepati jual beli
c.       menepati hak-hak kepemilikan
d.      menepati hak individu
e.       menepati hak kolektif
22.  Bila Wulan kehilangan sepeda motornya dan suatu saat menjumpai sepedanya tersebut dipakai orang, maka menurut Islam Wulan …
a.       Berhak mengambil sepedanya tersebut
b.      Tidak berhak mengambilnya
c.       Boleh mengambilnya secara diam-diam
d.      Harus mengadakan kesepakatan dengan pemilik baru
e.       Merelakan karena telah dimiliki orang lain
23.  Potongan hadits berikut maksudnya adalah …
وَيَتْبَعُ الْبَيْعَ مَنْ بَاعَهُ   
a.       seorang pembeli merelakan penjual
b.      seorang penjual menuntut si pembeli
c.       seorang pembeli menuntut si penjual
d.      pembeli tertipu oleh penjual
e.       penjual berhasil menipu pembeli
24.  Salah satu sebab barang telah dimiliki oleh seseorang karena …
a.       minat terhadap barang tersebut
b.      ingin menyelamatkan barang tersebut
c.       ingin melestarikan barang tersebut
d.      ingin menjaga barang tersebut
e.       telah diwariskan
25.  Memiliki sesuatu yang belum dimiliki oleh orang lain disebut …
a.       akad
b.      hibah
c.       ihrazul mubahat
d.      pendakuan
e.       pemilikan
26.  Orang yang mengambil rumput atau binatang di hutan belantara untuk dikuasai menjadi miliknya, hukumnya …
a.       boleh
b.      sunah
c.       makruh
d.      haram
e.       subhat
27.  Khalafiyah ( شَخْصٌ عَنْ شَخْصٍ ) disebut juga …
a.       ihrazul mubahat
b.      tadhmin
c.       ihya’ul mawat
d.      irst (warisan)
e.       at-tamalluk
28.  Sedang khalafiyah syai'an 'an syai'in disebut juga …
a.       ihrazul mubahat
b.      tadhmin
c.       ihya’ul mawat
d.      irst
e.       tamalluk
29.  Ikatan antara ijab dan qabul yang dibenarkan syara’ yang menetapkan persetujuan kedua belah pihak, adalah pengertian dari …
a.       akad musamma
b.      akad musyara’ah
c.       akad
d.      akad mamnu’ah
e.       akid
30.  Harus terang / jelas harus sesuai ijab dan qabul dan harus sungguh-sungguh adalah syarat-syarat dari …
a.       akid
b.      akad
c.       ijab
d.      qabul
e.       ijab dan qabul

II.  Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1.      Sebutkan 4 sebab-sebab adanya kepemilikan yang ditetapkan syara’ !
2.      Tuliskan hadits yang menunjukkan bahwa orang yang membuka lahan yang mati, ia mendapat pahala!
3.      Sebutkan syarat-syarat benda yang menjadi obyek akad !
4.      Terangkan hikmah akad !
5.      Terangkan pengertian :
a.       Ihya’ul Mawat
b.      Ihrazul Mubahat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar